4. Ajaran Hindhu Dharma tentang Etika (Susila) a. Filsafat Tat Twam Asi b. Pengertian Cubhakarma (perbuatan baik) dan jenis-jenisnya c. Pengertian Achubakarma (perbuatan tidak baik) dan jenis-jenisnya


 Resume kelompok 6 (enam)
Fariz maulana pratama
Iin sumaeroh
Sarah mutia magfiroh
Nurmakiyah
                        Ajaran hindu darma tentang etika (susila)
Secara etimologi susila berasal dari kata “su” dan “sila” su yang berarti baik sedang kata sila berarti tingkah laku atau perbuatan. Susila merupakan kerangka dasar agama hindu setelah filsafat Tattwa. Susila juga memegang peranan penting bagi tata kehidupan manusia sehari-hari.
Filsafat tat twam asi
            Berasal dari ajaran agama hindu yang artinya : aku adalah engkau, engkau adalah aku. Ajaran tat twam asi selain merupakan jiwa filsafat sosial juga merupakan dasar dari tata susila hindu dalam usaha untuk mencapai perbaikan moral.
Maksud yang terkandung dalam ajaran tat twam asi ini “ia adalah kamu”dan semua mahluk adalah sama. Sehingga bila kita menolong orang lain berarti juga menolong diri sendiri. Dalam filsafat tat twam asi adalahajaran kesusilaan yang tanpa batas, yang identik dengan “prikemanusiaan”dalam pancasila.

A.    Pengertian  Cubhakarma (Perbuatan Baik) dan Jenis-Jenisnya
Cubhakarma berasal dari bahasa sansekerta yang artinya perbuatan baik. Jenis-jenis cubhakarma terbagi menjadi 12 yaitu:
1.      Tri Kaya Parisudha
Tri kaya parisudha artinya tiga gerak perilaku manusia yang harus disucikan yaitu berfikir yang bersih dan suci, berkata yang benar dan berbuat yang jujur. Dari pikiran yang bersih akan muncul perkataan dan perbuatan yang baik.
2.      Catur Paramita
Catur paramita adalah empat bentuk budi luhur yaitu Maitri yang artinya lemah lembut, karuna yang artinya belas kasihan atau kasih sayang, mudita yang artinya sifat dan sikap menyenangkan orang lain, dan upeksa yang artinya sifat dan sikap menghargai orang lain.
3.      Panca Yama Bratha
Panca yama bratha adalah lima macam pengendalian diri dalam hubungannya dengan perbuatan untuk mencapai kesempurnaan rohani dan kesucian batin. Panca yama bratha ini meliputi lima bagian yaitu ahimsa, brahmacari, satya, awyawahara dan asteya.
4.      Panca Nyama Bratha
Panca Nyama Bratha adalah lima macam pengendalian diri dalam tingkat mental untuk mencapai kesempurnaan dan kesucian bathin, adapun bagian-bagian dari Panca Nyama Bratha ini adalah Akrodha, Guru Susrusa, Aharalaghawa dan Apramada.

5.      Sad Paramita
Sad Paramita adalah enam jalan keutamaan untuk menuju keluhuran. Sad Paramita ini meliputi: Dana Paramita, Sila Paramita, Ksanti Paramita, Wirya Paramita, Dhyana Paramita dan Pradnya Paramita.

6.      Catur Aiswarya
Catur Aiswarya adalah suatu kerohanian yang memberikan kebahagiaan hidup lahir dan batin terhadap makhluk. Catur Aiswarya terdiri dari Dharma, Jnana, Wairagya dan Aiswawarya.

7.      Asta Siddhi
Asta Siddhi adalah delapan ajaran kerohanian yang memberi tuntunan kepada manusia untuk mencapai taraf hidup yang sempurna dan bahagia lahir batin. Asta Siddhi meliputi: Dana, Adnyana, Sabda, Tarka, Adyatmika, Adidewika, Adi Boktika dan Saurdha

8.      Nawa Sanga
Nawa Sanga terdiri dari: Sadhuniragraha, Andrayuga, Guna bhiksama, Widagahaprasana, Wirotasadarana, Kratarajhita, Tiagaprassana, Curalaksana dan Curapratyayana.

9.      Dasa Yama Bratha
Dasa Yama Bratha  adalah sepuluh macam pengendalian diri, yaitu Anresangsya atau Arimbhawa, Ksama, Satya, Dama, Arjawa, Priti, Prasada, Madurya dan Mardhawa.

10.  Dasa Nyama Bratha
Dasa Nyama Bratha terdiri dari: Dhana, Ijya, Tapa, Dhyana, Upasthanigraha, Swadhyaya, Bratha, Upawasa, Mona dan Sanana.

11.  Dasa Dharma
Yang disebut Dasa Dharma menurut Wreti Sasana, yaitu Sauca; Indriyanigraha; Hrih; Widya; Satya; Akrodha; Drti; Ksama; Dama dan Asteya.

12.  Dasa Paramartha
Dasa Paramartha ialah sepuluh macam ajaran kerohanian yang dapat dipakai penuntun dalam tingkah laku yang baik serta untuk mencapai tujuan hidup yang tertinggi (Moksa). Dasa Paramartha ini terdiri dari: Tapa; Bratha; Samadhi; Santa; Sanmata; Karuna; Karuni; Upeksa; Mudhita dan Maitri.

3. Pengertian Acubhakarma (perbuatan tidak baik) beserta jenis-jenisnya

Acubhakarma adalah segala tingkah laku yang tidak baik yang selalu menyimpang dengan Cubhakarma (perbuatan baik). Semua jenis perbuatan yang tergolong acubhakarma ini merupakan larangan-larangan yang harus dihindari di dalam hidup ini. Karena semua bentuk perbuatan acubhakarma ini menyebabkan manusia berdosa dan hidup menderita. menurut agama Hindu, bentuk-bentuk acubhakarma yang harus dihindari di dalam hidup ini adalah:

1. Tri Mala
Tri Mala adalah tiga bentuk prilaku manusia yang sangat kotor, yaitu Kasmala ialah perbuatan yang hina dan kotor, Mada yaitu perkataan, pembicaraan yang dusta dan kotor, dan Moha adalah pikiran, perasaan yang curang dan angkuh.

2. Catur Pataka
Catur Pataka adalah empat tingkatan dosa sesuai dengan jenis karma yang menjadi sumbernya yang dilakukan oleh manusia yaitu Pataka yang terdiri dari Brunaha (menggugurkan bayi dalam kandungan); Purusaghna (Menyakiti orang), Kaniya Cora (mencuri perempuan pingitan), Agrayajaka (bersuami isteri melewati kakak), dan Ajnatasamwatsarika (bercocok tanam tanpa masanya); Upa Pataka terdiri dariGowadha (membunuh sapi), Juwatiwadha (membunuh gadis), Balawadha (membunuh anak), Agaradaha (membakar rumah/merampok); Maha Pataka terdiri dari Brahmanawadha (membunuh orang suci/pendeta), Surapana (meminum alkohol/mabuk), Swarnastya (mencuri emas), Kanyawighna (memperkosa gadis), dan Guruwadha (membunuh guru); Ati Pataka terdiri dari Swaputribhajana (memperkosa saudara perempuan); Matrabhajana (memperkosa ibu), dan Lingagrahana (merusak tempat suci).

3. Panca Bahya Tusti
Adalah lima kemegahan (kepuasan) yang bersifat duniawi dan lahiriah semata-mata, yaitu Aryana artinya senang mengumpulkan harta kekayaan tanpa menghitung baik buruk dan dosa yang ditempuhnya; Raksasa artinya melindungi harta dengan jalan segala macam upaya; Ksaya artinya takut akan berkurangnya harta benda dan kesenangannya sehingga sifatnya seing menjadi kikir; Sangga artinya doyan mencari kekasih dan melakukan hubungan seksuil; dan Hingsa artinya doyan membunuh dan menyakiti hati makhluk lain.

4. Panca Wiparyaya
Adalah lima macam kesalahan yang sering dilakukan manusia tanpa disadari, sehingga akibatnya menimbulkan kesengsaraan, yaitu: Tamah artinya selalu mengharap-harapkan mendapatkan kenikmatan lahiriah; Moha artinya selalu mengharap-harapkan agar dapat kekuasaan dan kesaktian bathiniah; Maha Moha artinya selalu mengharap-harapkan agar dapat menguasai kenikmatan seperti yang tersebut dalam tamah dan moha; Tamisra artinya selelu berharap ingin mendapatkan kesenangan akhirat; dan Anda Tamisra artinya sangat berduka dengan sesuatu yang telah hilang.

5. Sad Ripu
Sad Ripu adalah enam jenis musuh yang timbul dari sifat-sifat manusia itu sendiri, yaitu Kama artinya sifat penuh nafsu indriya; Lobha artinya sifat loba dan serakah; Krodha artinya sifat kejam dan pemarah; Mada adalah sifat mabuk dan kegila-gilaan; Moha adalah sifat bingung dan angkuh; dan Matsarya adalah sifat dengki dan irihati.

6.Sad Atatayi
Adalah enam macam pembunuhan kejam, yaitu Agnida artinya membakar milik orang lain; Wisada artinya meracun orang lain; Atharwa artinya melakukan ilmu hitam; Sastraghna artinya mengamuk (merampok); Dratikrama artinya memperkosa kehormatan orang lain; Rajapisuna adalah suka memfitnah.

7. Sapta Timira
Sapta Timira adalah tujuh macam kegelapan pikiran yaitu:  Surupa artinya gelap atau mabuk karena ketampanan; Dhana artinya gelap atau mabuk karena kekayaan; Guna artinya gelap atau mabuk karena kepandaian; Kulina artinya gelap atau mabuk karena keturunan; Yowana artinya gelap atau mabuk karena keremajaan; Kasuran artinya gelap atau mabuk karena kemenangan; dan Sura artinya mabuk karena minuman keras.

8. Dasa Mala
Artinya adalah sepuluh macam sifat yang kotor. Sifat-sifat ini terdiri dari Tandri adalah orang sakit-sakitan; Kleda adalah orang yang berputus asa; Leja adalah orang yang tamak dan lekat cinta; Kuhaka adalah orang yang pemarah, congkak dan sombong; Metraya adalah orang yang pandai berolok-olok supaya dapat mempengaruhi teman (seseorang); Megata adalah orang yang bersifat lain di mulut dan lain di hati; Ragastri adalah orang yang bermata keranjang; Kutila adalah orang penipu dan plintat-plintut; Bhaksa Bhuwana adalah orang yang suka menyiksa dan menyakiti sesama makhluk.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar