Peta Jalur Pelayaran antara India-Indonesia

Peta Jalur Pelayaran antara India-Indonesia

Sumber Foto : https://www.google.com/search?q=peta+jalur+pelayaran+hindu+budha&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=-h-MVZOjN4eyuASgvIDYBQ&ved=0CAcQ_AUoAQ&biw=1280&bih=644

Jalur-jalur perdagangan di Nusantara sangatlah ditentukan oleh ekonomi oleh karena itu pada masa perkembangan Hindu Buddha di Nusantara terdapat dua keadaban besar yakni China di Utara dan India di bagian barat daya perdagangan inipun membawa berkah bagi masyarakat Nusantara mereka secara langsung terintegrasikan oleh perdagangan dunia pada masa itu. Kedua negara tersebut menjadi super power bagi penduduk dan suku bangsa Indonesia. Selat Malaka menjadi penting sebagai pintu gerbang yang menghubungkan antara pedagang china dan hindia. Selat malaka juga menjadi jalur pelayaran dan perdagangan bagi yang melalui bandar-bandar pentingdisekitar samudera Indonesia dan Teluk Persia. Selat itu merupakan jalan laut yang menghubungkan Arab dan India di sebelah Barat laut Nusantara dan dengan cina disebelah timur laut nusantara. Jalur pelayaran tersebt disebut dengn jalur “sutra” penamaan tersebut sejak 1 M-16 M. Dinamai tersebut karena di komoditas kain sutra yang dibawaoleh cina yang diperdagangkan ke wilayah lain. Ramainya jalur ini mendorong timbulnya bandar-bandar penting antara lain samudra pasai, malaka, dan kota cina. (sumatera sekarang).
Kehidupan selat melaka sangat sejahtera karena adanya integrasi perdagangan tersebut, dan mereka lebih terbuka secara ekonomi untuk menjalin hubungan niaga dengan perdagangan asing. Selain itu juga mereka terbuka oleh budaya-budaya luar.
Para ahli sejarah juga telah membuat beberapa kemungkinan tentang para pembawa dan pengembang kebudayaan India dan Indonesia. Terdapat tiga teori tentang pembawa dan pengimbang kebudayaan di Indonesia.
 1.  Teori Ksatria (Pendapat F.D.K. Bosh).


 2.   Teori Waisya (Pendapat N.J. Krom).


 3.   Teori Brahmana (Pendapat J.C. Van Leur).

 4.   Teori Sudra

 5.    Teori Arus Balik

Pada abad ke-7 di Indonesia terdapat prasasti bersifat Buddha yang dibuat oleh raja-raja Sriwijaya. Hal itu menunjukkan bahwa pada abad ke-7 M agama Buddha masuk di Indonesia. Mula-mula yang berkembang adalah aliran Buddha Hinayana. Karena tidak cocok dengan kehidupan perdagangan dan paham animism yang berkembang di Sriwijaya, akhirnya berkembang aliran Buddha Mahayana.

Masuknya kebudayaan India menjadikan bangsa Indonesia mulai mengenai tulisan dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Dengan demikian, bangsa Indonesia mulai memasuki zaman Sejarah, yaitu suatu periode atau pembabakan waktu ketika manusia mulai mengenal tulisan dan meninggalkan keterangan tertulis yang sezaman. Peninggalan tertulis itu dapat berupa prasasti (tulisan yang dipahatkan pada batu), tulisan pada daun lontar, ataupun dokumen lainnya. Setelah bangsa Indonesia mengenal huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta, pertumbuhan dan  perkembangan masyarakat serta kebudayaannya makin cepat. Struktur masyarakat mulai berkembang lebih teratur dan terorganisasi. Masyarakat yang sebelumnya hanya merupakan kelompok-kelompok sosial yang dipimpin oleh kepala suku mulai mengenal sistem pemerintahan dalam bentuk kerajaan yang bercorak Hindu ataupun Buddha.


Diambil dari : 
http://catatan-pril.blogspot.com/2012/03/karakteristik-kehidupan-sosial-dan.html
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar