KERAJAAN-KERAJAAN HINDU DAN BUDHA DI INDONESIA



                                     PERKEMBANGAN KERAJAAN-KERAJAAN
HINDU-BUDHA DI INDONESIA, SERTA BERBAGAI PENINGGALANNYA.
Kerajaan Hindu - Budha tumbuh dan berkembang sejak awal abad masehi dan tersebar di beberapa pulau di nusantara. Berikut akan diuraikan perkembangan kerajaan Hindu dan Budha.
1.
Kerajaan Kutai.
Letak Kerajaan Kutai adalah di Kalimantan Timur daerah Muara Kaman di tepi sungai Mahakam. Kutai merupakan kerajaan pertama di Indonesia. Kerajaan Kutai terletak di Kalimantan Timur daerah Muara Kaman di tepi sungai Mahakam. Peninggalan dari Kutai adalah 7 (tujuh) prasasti yang ditulis dengan huruf Pallawa, dengan bahasa Sanskerta.Semua prasastinya tertulis pada Yupa, yaitu tugudari batu yang berfungsi sebagai tiang untuk menambatkan hewan yang akan dikorbankan. Dalam Yupa Kutai itu dapat kita ketahui tentang:
a. Berisi silsilah : Kundungga berputera Acwawarman yang seperti dewa matahari. Acwawarman berputera tiga – seperti api tiga. Dari ketiga putra tersebut, Mulawarman raja yang baik, kuat dan kuasa. Sang Mulawarman telah mengadakan kenduri (selamatan), mengadakan korban, maka didirikanlah
tugu oleh para Brahmana.
b. Tempat sedekah : Sang Mulawarman, raja yang muliadan terkemuka telah memberi sedekah 20.000 ekor lembu kepada para Brahmana di tempat tanah yang sangat suci“Waprakecvara”.
c. Macam-macam sedekah yang lain seperti : wijen, malai bunga,lampu dan lain-lain.
Dari berita prasasti-prasasti tersebut dapat diketahui bagaimanakah keadaan sosial, ekonomi dan pemerintahan di Kutai.
a.    Raja Mulawarman disebut sebagai raja yang terbesar di Kutai,sebab menaklukkan raja-raja sekitarnya.
b.    Segi sosial, masyarakat mengenal kasta-kasta karena pengaruhIndia. Keluarga Kundungga pernah melakukan upacaraVratyastoma, yaitu upacara penyucian diri untuk masuk pada kasta Ksatria.
c.    Segi ekonomi : disebutkan raja menghadiahkan 20.000 ekorlembu, berarti peternakan maju, begitupun dalam bidang pertanian, karena Kutai terletak di tepi sungai. Dengan demikian Kutai merupakan kerajaan yang makmur.
 Namun perlu dicatat bahwa Kutai ini luput dari perhatian Cina.

2.
Kerajaan Tarumanegara
Letak kerajaan Tarumanegara adalah di Jawa Barat diantaratiga daerah, Karawang – Jakarta - Bogor. Peninggalannya tujuh prasasti berhuruf Pallawa berbahasa Sansekerta. Tidak berangka tahun, dilihat dari langgam hurufnya atau bentuk hurufnya prasasti tersebut ditulis ± abad V M. Sumbernya : prasasti dan berita dari luar negeri, terutama dari Cina. Nama ketujuh prasasti tersebut yaitu :
a. Prasasti Ciaruteun
b. Prasasti Kebon Kopi
c. Prasasti Jambu
d. Prasasti Tugu,
e. Prasasti Lebak.
f. Prasasti Pasir Awi.
g. Prasasti Muara Cianten.
Di samping prasasti tersebut, juga ada berita Cina yang menggambarkan keadaan di wilayah nusantara. Berita itu berasal dari musafir Cina yaitu Fa-Hein. Berita Cina menyebutkan adanya kerajaan bernama To-lo-mo. Kerajaan ini beberapa kali mengirim utusan ke Cina.Berdasarkan sumber-sumber mengenai kerajaan Taruma tersebut, dapat diketahui bagaimana keadaan :
a.    Pemerintahan dan kehidupan masyarakat.
1). Kerajaan Taruma yang berkembang lebih kurang padaabad V M.
2). Rajanya yang terkenal Purnawarman.
3). Penganut agama Hindu, aliran Vaisnawa.
4). Memerintah dalam waktu cukup lama yang disebutkan
5). Terkenal sebagai raja yang dekat dengan Brahmana, dan memikirkan kepentingan rakyat (penggalian sungai Gomati).
b.    Segi Sosial : kehidupan rakyatnya aman dan tenteram.
c.    Segi ekonomi : pertanian merupakan mata pencaharian yangpokok.
d.    Perdagangan berkembang pula. Sudah mengenal penanggalan (tanggal 8 paro petheng bulan Palguna sampaitanggal 13 paro terang bulan Caitra).
e.    Perekonomian maju, raja memberikan sedekah 1.000 ekor lembu pada para Brahmana.


3.
Kerajaan Kaling
Letak kerajaan Kaling atau Holing, diperkirakan di JawaTengah. Nama Kaling berasal dari Kalinga, nama sebuah kerajaan di India Selatan. Sumbernya adalah berita Cina yang menyebutkan bahwa kotanya dikelilingi dengan pagar kayu, rajanya beristana di rumah yang bertingkat, yang ditutup dengan atap, Orang-orangnya sudah pandai tulis-menulis dan mengenal juga ilmu perbintangan.
Yang sangat tampak bagi orang Cina ialah orang Kaling (Jawa), kalau makan tidak memakai sendok atau garpu,melainkan dengan jarinya saja. Minuman kerasnya yang dibikin ialah air yang disadap dari tandan bunga kelapa (tuak). Diberitakan pula bahwa dalam tahun 640 atau 648 M kerajaan Jawa mengirim utusan ke Cina. Pada tahun 666 M, dikatakan bahwa tanah Jawa diperintah oleh seorang raja perempuan yakni dalam tahun 674 – 675 M, orang-orang Holing atau Kaling(Jawa) menobatkan raja perempuan yang bernama Simo, dan memegang pemerintahannya dengan tegas dan bijaksana. Berdasarkan sumber-sumber mengenai kerajaan Kalingtersebut, dapat diketahui bagaimana keadaan :
a.    Pemerintahan dan Kehidupan Masyarakat Dalam berita Cina disebut adanya raja atau Ratu Sima,yang memerintah pada tahun 674 M. Beliau terkenal sebagai raja yang tegas, jujur dan bijaksana. Hukum dilaksanakan dengan tegas, hal ini terbukti pada saat raja Tache ingin menguji kejujuran rakyat Kaling. Diletakkanlah suatu pundi-pundi yang berisi uang dinar di suatu jalan. Sampai tiga tahun lamanya tidak ada yang berani mengambil.
b.    Keadaan sosial dan ekonomi kerajaan Kaling Mata pencaharian penduduknya sebagian besar bertani, karena wilayah Kaling dikatakan subur untuk pertanian.Perekonomian, sudah banyak penduduk yang melakukan perdagangan apalagi disebutkan ada hubungan dengan Cina.
4.
Kerajaan Kanjuruhan:
Letak kerajaan Kanjuruhan adalah di Jawa Timur, dekat dengan kota Malang sekarang. Kerajaan Kanjuruhan ini tertulis dalam prasasti Dinaya, yang ditemukan di sebelah barat laut Malang, Jawa Timur. Angka tahunnya tertulis dengan Candrasengkala yang berbunyi : NAYAMA VAYU RASA =682 Caka = 760 M. Isinya menceritakan bahwa pada abad 8 ada kerajaan yang berpusat di Kanjuruhan dengan rajanya yang bernama Dewa Simha. Ia mempuyai seorang putra yang bernama Liswa, setelah naik tahta dan melalui upacaraabhiseka Liswa bernama Gajayana. Liswa ini mempunyai putri yang bernama Utteyana yang kawin dengan Janania.Sistem pemerintahan dan agama yang dianut di Kanjuruhan.Selama pemerintahan Gajayana, dikatakan beliau beragama Hindu Siwa. Gajayana mendirikan tempat pemujaan untuk Dewa Agastya. Bangunan tersebut sekarang bernama candi Badut. Disebutkan pula, semula arca yang terbuat dari kayu cendana, kemudian diganti dengan batu hitam. Peresmiannya dilakukan pada tahun 760.
5.
Kerajaan Sriwijaya
Letak kerajaan Sriwijaya adalah di Sumatra Selatan dekatPalembang sekarang. Kerajaan ini berdiri pada abad VIIM. Pusat kerajaan belum dapat dipastikan, tetapi sebagianbesar para ahli berpendapat bahwa Palembang sebagai pusat
kerajaan Sriwijaya. Sriwijaya merupakan pusat agama Budhadi Asia Tenggara seperti yang diberitakan oleh I Tsing seorangmusafir Cina yang belajar paramasastra Sansekerta di Sriwijaya.
Beberapa prasasti peninggalan Sriwijaya :
a. Prasasti Kedukan Bukit
b. Prasasti Talang Tuo.
c. Kota Kapur di Bangka.
d. Prasasti Telaga Batu.
e. Prasasti Ligor di tanah genting Kra. Berangka tahun 755M
f. Prasasti Karang Brahi.
g. prasasti Bukit Siguntang.
h. prasasti Palas Pasemah.
Sumber-sumber lain mengenai Sriwijaya ialah berita dari Cina, Arab dan India. I Tsing bekerjasama dengan Sakyakirti menulis kitab Hasta dan dasastra yang pada tahun 711 disalin I Tsing ke dalam bahasa Cina. Sumber dari tambo dinasti T’ang.Dinasti Sung, dari Chau You Kwa dalam bukunya Chu Fan
Chi, dan lain-lain.
1). Perkembangan Kerajaan Sriwijaya.
a.    Faktor-faktor yang menguntungkan Perkembangan Sriwijaya, sehingga menjadi kerajaan besar, maritimnasional Indonesia, antara lain :
•    Faktor geografis, letaknya yang strategis dalam jalur dagang antara India dan Tiongkok, lebih ramai setelah jalan darat India – Tiongkok terputus.
•    Muara sungai di Sumatera lebar dan landai mudah dilayari.
•    Faktor ekonomis, di Sumatera banyak hasil untuk diperdagangkan, misalnya penyu, gading, kapur barus dan lain-lain.
b.    Keruntuhan kerajaan Funan di Vietnam akibat serangan Kamboja, yang dulunya sangat berperan di Asia tenggara, pada abad VII runtuh, dan digantikan Sriwijaya, cepat berkembang sebagai negara maritim.
c.    Sistem Pemerintahan dan Perluasan Daerah. Kerajaan Sriwijaya terus melakukan perluasan wilayah.Raja yang terkenal adalah Balaputra dewa. Pada masa pemerintahannya Sriwijaya mencapai jaman keemasan. Balaputra dewa merupakan keturunan dari Dinasti Syailendra. Sriwijaya sudah mengadakan hubungan dengan Cina. Sriwijaya sudah mempunyai hubungandengan India, yang tertulis dalam prasasti Nalanda yangisinya menyebutkan bahwa sebuah biara telah dibangun oleh Raja Dewapala dewa dari Benggala. Atas perintah Raja Balaputra dewa, maharaja di Suwarnadwipa.
d.    Agama yang berkembang di Sriwijaya.Berita I Tsing mengatakan bahwa Sriwijaya maju dalam agama Budha, di samping itu juga berperan sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan agama Budha. I Tsing belajar tata bahasa Sansekerta selama enam bulan di Sriwijaya. Ilmu keagamaan (teologi) Budha di pelajari di Sriwijaya. Pendeta Budha yang terkenal adalah Sakyakirti.Mahasiswa dari luar negeri datang di Sriwijaya dulu, sebelum belajar lebih lanjut ke India. Peninggalan candidi Sriwijaya terletak di Muara Takus dekat sungai Kampardi daerah Riau, juga di Bukit Siguntang ditemukan ArcaBudha
e.    Segi Ekonomis.Sriwijaya sebagai pusat perdagangan, menjadikan Sriwijaya sebagai negara yang makmur bagi rakyatnya,sebagai pelabuhan yang dilewati kapal-kapal dagang,mendapat pemasukan dari pajak. Hasil dari Sriwijaya yang banyak diperdagangkan adalah : gading, beras,rempah-rempah, kayu manis, kemenyan, emas dansebagainya. Sriwijaya sebagai negara maritim merupakan negara yang mengandalkan perekonomiannya dari kegiatan perdagangan dan hasil laut. Untuk stabilitas kerajaan Sriwijaya juga membentuk armada laut yang kuat, supaya dapat mengatasi gangguan di jalur pelayaran perdagangan.
2). Kemunduran dan Keruntuhan Sriwijaya.
Faktor Ekonomi: Sriwijaya mengalami kemunduranpada abad X M, setelah terjadi persaingan ekonomi antara Kerajaan Sriwijaya dengan Kerajaan Medang di Jawa Timur.
Faktor Politik: Sriwijaya yang semula menjalin hubungan baik dengan Colamandala, akhirnya terjadi permusuhan,Colamandala menyerang dua kali (tahun 1023 dan 1068 M)ke Sriwijaya. Walaupun tidak mengakibatkan hancurnya Sriwijaya, namun serangan ini memperlemah keadaan pemerintahan di Sriwijaya. Faktor wilayah: yang makin memperlemah posisi
Sriwijaya. Misalnya: banyak daerah kekuasaan Sriwijaya yang melepaskan diri. Kerajaan Singasari di Jawa Timur juga menyerang ke Sriwijaya lewat ekspedisi Pamalayu
(1275). Serangan yang hebat dari kerajaan Majapahit pada tahun 1377, kemungkinan besar menjadi penentu untuk mengakhiri riwayat Sriwijaya.
6.
Kerajaan Mataram Hindu atau Mataram Lama di  Jawa Tengah.
Prasasti Canggal yang ditandai dengan Candrasengkala Cruti Indria Rasa = 654 C = 732 M. Ditemukan di desa Canggal, daerah Kedu dekat desa Sleman, daerah Yogya. Prasasti ini
berbahasa sanskerta dan hurufnya Pallawa. Isinya asal-usul Sanjaya dan pembangunan lingga di bukit Stirangga. Letak ibu kota kerajaan secara tepat belum dapat dipastikan,
ada yang menyebut Medang di Poh Pitu, Ri Medang ri Bhumi Mataram. Daerah yang dimaksud belum jelas, kemungkinan besar di daerah Kedua sampai sekitar Prambanan (berdasarkan
letak prasasti yang ditemukan). Berikut adalah nama raja-raja yang pernah memerintah.
Pemerintahan kedua dinasti yang berbeda agama, dapat berjalan dengan rukun. Hal ini menjadi bukti bahwa kerukunan hidup umat beragama di Indonesia sudah ada sejak dulu. Sesudah
raja Balitung memerintah masih ada beberapa nama lagi seperti Daksa memerintah 910 –119, Tulodong : 919 – 921 dan Wawa : 921 – 927. Sesudah Wawa wafat digantikan Mpu Sindok menantu Wawa yang memindahkan kerajaannya ke Jawa Timur dan mendirikan dinasti baru yaitu Dinasti Icana pada tahun 928 M.
7.
Kerajaan Mataram di Jawa Timur.
Kerajaan Mataram di Jawa Timur ini sering disebut kerajaan Medang. Mpu Sindok merupakan penguasa baru di Jawa Timur dan mendirikan wangsa Icyana keturunan Mpu Sindok sampai Airlangga tertulis di Prasasti Calcuta (1042 M) yang dikeluarkan oleh Airlangga. Isinya antara lain :
a. Menguraikan silsilah Airlangga.
b. Peristiwa penyerangan raja Wora-Wari.
c. Pelarian Airlangga ke hutan Wonogiri.
d. Pendirian pertapaan di Pucangan.
e. Airlangga berperang melawan raja Wengker.
Mpu Sindok memerintah dari tahun 928 – 949 M. Selang kemudian, muncul Raja Dharmawangsa yang memerintah tahun 991 – 1016 M. Raja Dharmawangsa bermaksud menyerang Sriwijaya, tapi belum berhasil. Pemerintahannya diakhiri dengan peristiwa Pralaya yaitu penyerangan raja Wora-Wari di mana istana Raja Dharmawangsa hancur. Pengganti Dharmawangsa adalah
Airlangga yang berhasil membangun kembali kerajaan Medang di Jawa Timur Airlangga terkenal sebagai raja yang bijaksana, digambarkan sebagai dewa Wisnu. Hasil sastra yang terkenal adalah Buku Arjunawiwaha karangan Mpu Kanwa.Pada akhir pemerintahannya Airlangga membagi dua kerajaannya yaitu menjadi Jenggala dan Kediri. Dua kerajaan ini yang bertahan untuk tetap hidup adalah kerajaan Kediri. Airlangga wafat pada tahun 1049 M.
8.
Kerajaan Kediri ( tahun 1042 – 1222)
Pada waktu terjadi pembagian kerajaan Airlangga, Samarawijaya sebagai raja Panjalu dan Panji Garasakan sebagai raja Jenggala. Terjadi perang saudara di antara keduanya. RajaKediri yang pertama Bamecwara yang memerintah dari tahun1117 – 1130 kemudian diganti oleh Jayabaya 1135 – 1157. Raja yang terkenal dengan ramalannya – Jangka Jayabaya. Hasil sastra pada masa pemerintahannya adalah :
a. Kitab Bharatayuda oleh Mpu Sedah dan Panuluh.
Arca garuda Wisnu perwujudan dari raja Airlangga sebagai Wisnu Arca ini sekarang disimpan di musium Trowulan Mojokerto
b. Kitab Hariwangsa karangan Mpu Panuluh.
c. Kitab Gatotkacasraya karangan Mpu panuluh.
Urutan raja Kediri selanjutnya adalah :
a. Sarvecvara
b. Aryyaecvara
c. Kracaradipagandra.
d. Kamecvara – hasil sastra antara lain : Kitab Smaradahana
oleh Mpu Darmaja dan Kitab Cerita Panji.
e. Raja Kertajaya 1194 – 1222, yang merupakan raja terakhir
dari Kediri yang dikalahkan Ken Arok di Ganter.[1]



Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar