Resume kelompok 6 (enam)
Fariz
maulana pratama
Iin
sumaeroh
Sarah
mutia magfiroh
Nurmakiyah
Ajaran hindu darma
tentang etika (susila)
Secara etimologi susila berasal dari kata “su” dan “sila” su yang
berarti baik sedang kata sila berarti tingkah laku atau perbuatan. Susila
merupakan kerangka dasar agama hindu setelah filsafat Tattwa. Susila juga
memegang peranan penting bagi tata kehidupan manusia sehari-hari.
Filsafat
tat twam asi
Berasal dari ajaran agama hindu yang
artinya : aku adalah engkau, engkau adalah aku. Ajaran tat twam asi selain
merupakan jiwa filsafat sosial juga merupakan dasar dari tata susila hindu
dalam usaha untuk mencapai perbaikan moral.
Maksud
yang terkandung dalam ajaran tat twam asi ini “ia adalah kamu”dan semua mahluk
adalah sama. Sehingga bila kita menolong orang lain berarti juga menolong diri
sendiri. Dalam filsafat tat twam asi adalahajaran kesusilaan yang tanpa batas,
yang identik dengan “prikemanusiaan”dalam pancasila.
A. Pengertian Cubhakarma (Perbuatan Baik) dan Jenis-Jenisnya
Cubhakarma
berasal dari bahasa sansekerta yang artinya perbuatan baik. Jenis-jenis
cubhakarma terbagi menjadi 12 yaitu:
1. Tri Kaya Parisudha
Tri
kaya parisudha artinya tiga gerak perilaku manusia yang harus disucikan yaitu
berfikir yang bersih dan suci, berkata yang benar dan berbuat yang jujur. Dari
pikiran yang bersih akan muncul perkataan dan perbuatan yang baik.
2. Catur Paramita
Catur
paramita adalah empat bentuk budi luhur yaitu Maitri yang artinya lemah lembut,
karuna yang artinya belas kasihan atau kasih sayang, mudita yang artinya sifat
dan sikap menyenangkan orang lain, dan upeksa yang artinya sifat dan sikap
menghargai orang lain.
3. Panca Yama Bratha
Panca
yama bratha adalah lima macam pengendalian diri dalam hubungannya dengan
perbuatan untuk mencapai kesempurnaan rohani dan kesucian batin. Panca yama
bratha ini meliputi lima bagian yaitu ahimsa, brahmacari, satya, awyawahara dan
asteya.
4. Panca Nyama Bratha
Panca
Nyama Bratha adalah lima macam pengendalian diri dalam tingkat mental untuk
mencapai kesempurnaan dan kesucian bathin, adapun bagian-bagian dari Panca
Nyama Bratha ini adalah Akrodha, Guru Susrusa, Aharalaghawa dan Apramada.
5. Sad Paramita
Sad
Paramita adalah enam jalan keutamaan untuk menuju keluhuran. Sad Paramita ini
meliputi: Dana Paramita, Sila Paramita, Ksanti Paramita, Wirya Paramita, Dhyana
Paramita dan Pradnya Paramita.
6. Catur Aiswarya
Catur
Aiswarya adalah suatu kerohanian yang memberikan kebahagiaan hidup lahir dan
batin terhadap makhluk. Catur Aiswarya terdiri dari Dharma, Jnana, Wairagya dan
Aiswawarya.
7. Asta
Siddhi
Asta Siddhi adalah delapan
ajaran kerohanian yang memberi tuntunan kepada manusia untuk mencapai taraf
hidup yang sempurna dan bahagia lahir batin. Asta Siddhi meliputi: Dana,
Adnyana, Sabda, Tarka, Adyatmika, Adidewika, Adi Boktika dan Saurdha
8. Nawa
Sanga
Nawa
Sanga terdiri dari: Sadhuniragraha, Andrayuga, Guna bhiksama, Widagahaprasana,
Wirotasadarana, Kratarajhita, Tiagaprassana, Curalaksana dan Curapratyayana.
9. Dasa Yama Bratha
Dasa
Yama Bratha adalah sepuluh macam
pengendalian diri, yaitu Anresangsya atau Arimbhawa, Ksama, Satya, Dama,
Arjawa, Priti, Prasada, Madurya dan Mardhawa.
10. Dasa Nyama Bratha
Dasa
Nyama Bratha terdiri dari: Dhana, Ijya, Tapa, Dhyana, Upasthanigraha,
Swadhyaya, Bratha, Upawasa, Mona dan Sanana.
11. Dasa Dharma
Yang
disebut Dasa Dharma menurut Wreti Sasana, yaitu Sauca; Indriyanigraha; Hrih;
Widya; Satya; Akrodha; Drti; Ksama; Dama dan Asteya.
12. Dasa Paramartha
Dasa
Paramartha ialah sepuluh macam ajaran kerohanian yang dapat dipakai penuntun
dalam tingkah laku yang baik serta untuk mencapai tujuan hidup yang tertinggi
(Moksa). Dasa Paramartha ini terdiri dari: Tapa; Bratha; Samadhi; Santa;
Sanmata; Karuna; Karuni; Upeksa; Mudhita dan Maitri.
3.
Pengertian Acubhakarma (perbuatan tidak baik) beserta jenis-jenisnya
Acubhakarma
adalah segala tingkah laku yang tidak baik yang selalu menyimpang dengan
Cubhakarma (perbuatan baik). Semua jenis perbuatan yang tergolong acubhakarma
ini merupakan larangan-larangan yang harus dihindari di dalam hidup ini. Karena
semua bentuk perbuatan acubhakarma ini menyebabkan manusia berdosa dan hidup
menderita. menurut agama Hindu, bentuk-bentuk acubhakarma yang harus dihindari
di dalam hidup ini adalah:
1.
Tri Mala
Tri
Mala adalah tiga bentuk prilaku manusia yang sangat kotor, yaitu Kasmala ialah
perbuatan yang hina dan kotor, Mada yaitu perkataan, pembicaraan yang dusta dan
kotor, dan Moha adalah pikiran, perasaan yang curang dan angkuh.
2.
Catur Pataka
Catur
Pataka adalah empat tingkatan dosa sesuai dengan jenis karma yang menjadi
sumbernya yang dilakukan oleh manusia yaitu Pataka yang terdiri dari Brunaha
(menggugurkan bayi dalam kandungan); Purusaghna (Menyakiti orang), Kaniya Cora
(mencuri perempuan pingitan), Agrayajaka (bersuami isteri melewati kakak), dan
Ajnatasamwatsarika (bercocok tanam tanpa masanya); Upa Pataka terdiri
dariGowadha (membunuh sapi), Juwatiwadha (membunuh gadis), Balawadha (membunuh
anak), Agaradaha (membakar rumah/merampok); Maha Pataka terdiri dari
Brahmanawadha (membunuh orang suci/pendeta), Surapana (meminum alkohol/mabuk),
Swarnastya (mencuri emas), Kanyawighna (memperkosa gadis), dan Guruwadha
(membunuh guru); Ati Pataka terdiri dari Swaputribhajana (memperkosa saudara
perempuan); Matrabhajana (memperkosa ibu), dan Lingagrahana (merusak tempat
suci).
3.
Panca Bahya Tusti
Adalah
lima kemegahan (kepuasan) yang bersifat duniawi dan lahiriah semata-mata, yaitu
Aryana artinya senang mengumpulkan harta kekayaan tanpa menghitung baik buruk
dan dosa yang ditempuhnya; Raksasa artinya melindungi harta dengan jalan segala
macam upaya; Ksaya artinya takut akan berkurangnya harta benda dan
kesenangannya sehingga sifatnya seing menjadi kikir; Sangga artinya doyan
mencari kekasih dan melakukan hubungan seksuil; dan Hingsa artinya doyan membunuh
dan menyakiti hati makhluk lain.
4.
Panca Wiparyaya
Adalah
lima macam kesalahan yang sering dilakukan manusia tanpa disadari, sehingga
akibatnya menimbulkan kesengsaraan, yaitu: Tamah artinya selalu
mengharap-harapkan mendapatkan kenikmatan lahiriah; Moha artinya selalu
mengharap-harapkan agar dapat kekuasaan dan kesaktian bathiniah; Maha Moha
artinya selalu mengharap-harapkan agar dapat menguasai kenikmatan seperti yang
tersebut dalam tamah dan moha; Tamisra artinya selelu berharap ingin
mendapatkan kesenangan akhirat; dan Anda Tamisra artinya sangat berduka dengan
sesuatu yang telah hilang.
5.
Sad Ripu
Sad
Ripu adalah enam jenis musuh yang timbul dari sifat-sifat manusia itu sendiri,
yaitu Kama artinya sifat penuh nafsu indriya; Lobha artinya sifat loba dan
serakah; Krodha artinya sifat kejam dan pemarah; Mada adalah sifat mabuk dan
kegila-gilaan; Moha adalah sifat bingung dan angkuh; dan Matsarya adalah sifat
dengki dan irihati.
6.Sad
Atatayi
Adalah
enam macam pembunuhan kejam, yaitu Agnida artinya membakar milik orang lain;
Wisada artinya meracun orang lain; Atharwa artinya melakukan ilmu hitam;
Sastraghna artinya mengamuk (merampok); Dratikrama artinya memperkosa
kehormatan orang lain; Rajapisuna adalah suka memfitnah.
7.
Sapta Timira
Sapta
Timira adalah tujuh macam kegelapan pikiran yaitu: Surupa artinya gelap atau mabuk karena
ketampanan; Dhana artinya gelap atau mabuk karena kekayaan; Guna artinya gelap
atau mabuk karena kepandaian; Kulina artinya gelap atau mabuk karena keturunan;
Yowana artinya gelap atau mabuk karena keremajaan; Kasuran artinya gelap atau
mabuk karena kemenangan; dan Sura artinya mabuk karena minuman keras.
8.
Dasa Mala
Artinya adalah sepuluh
macam sifat yang kotor. Sifat-sifat ini terdiri dari Tandri adalah orang
sakit-sakitan; Kleda adalah orang yang berputus asa; Leja adalah orang yang
tamak dan lekat cinta; Kuhaka adalah orang yang pemarah, congkak dan sombong;
Metraya adalah orang yang pandai berolok-olok supaya dapat mempengaruhi teman
(seseorang); Megata adalah orang yang bersifat lain di mulut dan lain di hati;
Ragastri adalah orang yang bermata keranjang; Kutila adalah orang penipu dan
plintat-plintut; Bhaksa Bhuwana adalah orang yang suka menyiksa dan menyakiti
sesama makhluk.
0 komentar:
Posting Komentar